UJUNGKULON FM – Setelah melalui proses panjang dan pengajuan sejak tahun 2020 lalu ke pemerintah pusat, Akhirnya kawasan Ujung Kulon ditetapkan sebagai Geopark Nasional.
Penetapan kawasan Ujung Kulon sebagai Geopark Nasional tertuang dalam SK Menteri ESDM RI Nomor: 393.K/GL.01/MEM.G/2023 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Ujung Kulon, yang ditetapkan pada 10 November 2023.
Menurut Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Deri Dariawan mengatakan sebelum Ujung Kulon ditetapkan sebagai Geopark Nasional, Pemprov Banten sudah melakukan inventarisasi untuk ihwal geopark, mulai dari geodiversity, culture dan biodiversitasnya, kemudian setelah itu di ajukan pemetaan warisan geologi di Ujung Kulon dan akhirnya keluarlah keputusan menteri ESDM RI.
Geopark Ujung Kulon mencakup 1.245,66 kilometer persegi di Kabupaten Pandeglang. Wilayahnya berada di Kecamatan Carita, Labuan, Pagelaran, Sukaresmi, Panimbang, Cigeulis, Cimanggu dan Sumur. ada juga kepulauan-kepulauan kecil yang masuk di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yaitu Pulau Liwungan, Pulau Oar, Pulau Mangir, Pulau Badul, Pulau Handeleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan.
Di kawasan tersebut terdapat 14 situs warisan geologi (geosite), enam situs keanekaragaman hayati atau biodiversity, dan dua situs keragaman budaya (cultural sites).
Penetapan Geopark Ujung Kulon menjadi Geopark Nasional bisa menjadi acuan program konservasi, pendidikan, dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Ujung Kulon, Jika sebelumnya pembangunan menggunakan konsep ekstraktif pada sumber daya alam, maka ke depan pola itu akan diubah. Yaitu, pembangunan selaras dengan alam dan memiliki fungsi konservasi.
“Setelah ditetapkan sebagai Geopark Nasional Ujung Kulon, Pemerintah Provinsi Banten akan menyusun masterplan untuk pengelola geopark, dan mengembangkan program konservasi serta membangkitkan ekonomi masyarakat, dari mulai program pendidikan, pelatihan untuk guide, akomodasi, penyiapan untuk produk geopark, kerajinan makanan, UMKM dan lain-lain. (DL/Red)